Tanggapan
Mengenai Dampak Globalisasi di Indonesia
Globalisasi,
momen ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, karena Globalisasi
memberikan sebuah perubahan besar terhadap aspek-aspek kehidupan manusia.
Globalisasi menuntut masyarakat untuk mengikutinya, hal ini juga telah
mengembangkan pola pikir manusia kerena adanya perkembangan teknologi di setiap
aspek kehidupan , globalisasi tidak terlepas dengan yang bernama teknologi.
Teknologi berkembang pesat sehingga memunculkan sebuah revolusi.Contoh di
inggris terjadi sebuah revolusi yang disebut revolusi industri, dimana
teknologi di temukan (Mesin) untuk kemajuan ekonomi saat itu.
Globalisasi
mungkin sangat penting untuk perubahan hidup yang lebih baik, tetapi itu akan
berjalan dengan baik apabila kita dapat menyaring hal-hal positif yang
diberikan oleh globalisasi.
Hal ini
membutuhkan wawasan yang luas dan nasionalisme yang kuat, untuk itu sangat
penting arti dari sebuah pendidikan, Globalisasi ini tidak hanya melanda
kota-kota besar saja, tetapi melanda keseluruhan wilayah, tidak memandang itu
kota besar ataupun daerah terpencil. Ini menjadi masalah serius di Indonesia
karena di Indonesia masih banyak orang yang pendidikannya kurang. Tetapi pada
akhir-akhir ini orang yang buta huruf telah berkurang, ini terjadi sejak tahun
2013. Masyarakat harus dididik dan dipupuk rasa Nasionalismenya agar tidak
hilang karena pengaruh Globalisasi yang menganggap batas wilayah geografis itu
tidak penting.
Untuk dapat
mengikuti arus globalisasi dimana persaingan untuk menciptakan negara yang kuat
terutama di bidang ekonomi sangat ketat, membutuhkan kombinasi antara kemampuan
otak yang disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu
kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya
bangsa Indonesia. Tetapi hal ini mesti disesuaikan dengan kondisi Indonesia
saat ini.
Indonesia
memiliki kekayaan alam yang melimpah, dari situ Indonesia pasti memiliki
potensi untuk memproduksi sesuatu yang dapat bersaing di Pasar Bebas, bersaing
dengan Negara-negara lain. Oleh sebab itu pemerintah mesti mendukung SDM di
Indonesia. Karena jika tidak Indonesia akan kalah saing dengan Negara lain,
yang memiliki produk dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang lebih
murah, itu juga dapat membangun persepsi seseorang terhadap produk dari luar,
bahwa produk luar itu lebih baik dan parahnya dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang untuk mengkonsumsi produk-produk dari luar.
Untuk
produksi, tidak boleh sampai merusak lingkungan, kita tidak boleh egois, kita
tetap harus menjaga lingkungan. Dalam kenyataanya masih banyak Pabrik yang
bekerja tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya, masih banyak yang
menimbulkan polusi dan mencemarkan lingkungan sekitarnya, tetapi perlu
diketahui juga bahwa saat ini Perusahaan sedang berlomba-lomba untuk
mendapatkan citra dari masyarakat sekitar dengan cara memberikan respon kepada
masyarakat maupun lingkungan, ini biasa disebut dengan Program CSR atau
Corporate Social Responsibility, Ini juga merupakan tanggung jawab yang
diberikan oleh Perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Contoh di
Kota-Kota Besar saat ini banyak muncul kendaraan-kendaraan umum yang menerapkan
bahan bakar yang ramah lingkungan tidak mencemari, tetapi hal ini masih belum
menyeluruh hanya beberapa kendaraan yang menggunkan teknologi ini. Ini patut di
kembangkan, Pemerintah harus mendukung dan memfasilitasi segala keperluan
penunjangnya, selain Pemerintah, Masyarakat juga harus turut serta untuk
membantu menjaga lingkungannya, mereka tidak boleh egois dan individualis.
Era
Globalisasi memang menyatukan semua budaya di dunia, tetapi tetap saja kita
tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa kita sendiri. Kita harus mampu
mempertahankan walau saat ini banyak anak muda yang telah meniru budaya-budaya
barat mulai dari pakaian, pemikiran dan lain-lain. Mereka terlalu berfikir
bebas sehingga tidak mempedulikan lagi nilai-nilai yang sudah ada, nilai yang
awal mereka patuhi. Selain itu nilai-nilai agama saat ini telah melemah, karena
Globalisasi memiliki sifat sekularistik, materialistik dan liberal. Globalisasi
memberikan sebuah persepsi yang salah bahwa harus menjunjung tinggi kebebasan.
Tetapi apa jadinya jika menjunjung tinggi kebebasan tanpa ada aturan,
nilai-nilai dan Moral? Globalisasi selalu dikaitkan dengan modernisasi dan
modernism. dikatakan bahwa ciri khas modernisasi dan manusia modern itu adalah
tingkat berfikir, iptek, dan sikapnya terhadap penggunaan waktu dan penghargaan
terhadap karya manusia, gerak globalisasi ini diikuti dengan perubahan sosial yang
mengalir dari tingkat pemikiran yang tinggi ke tingkat pemikiran yang lebih
rendah karena globalisasi bertujuan mengubah persepsi masyarakat yang
tradisional menuju masyarakat modern atau disebut modernisasi sedangkan
modernisasi adalah perubahan sosial yang terjadi secara sengaja atau di buat
manusia.
Modernisme
adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu itu modern. Modern secara bahasa
berarti Baru atau semacamnya. Istilah Modern juga bisa dihubungkan dengan
karateristik. Oleh karena itu, istilah modern bisa diterapkan untuk manusia dan
juga lainnya, seperti dari konsep bangsa, system politik , ekonomi, Negara,
kota, lembaga, sampai pada perilaku sifat dan lain-lain..
Boleh saja
Modern asalkan kita tetap menjaga kebudayaan atau tradisi asli milik bangsa
Indonesia itu sendiri, agar tidak terkikis oleh budaya asing yang masuk ke
Negara kita.. Kita sebagai warga Negara Indonesia harus tetap berpegang teguh
pada Pancasila, karena Pancasila merupakan akar budaya bangsa Indonesia.
Budaya
Pancasila itulah yang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang menentukan cara
berpikir, cara bertindak, dan cara bersikap kita dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan berbegara dalam menghadapi tantangan globalisasi. Isu globalisasi
seperti demokratisasi, hak asasi manusia (human rights) dan lingkungan
hidup harus dilihat dan dikaji bertitik tolak pada paradigma (sudut pandang)
Pancasila.
Globalisasi
itu menurut saya penting, untuk kehidupan yang lebih baik lagi.. Kehidupan
tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya perubahan, Perubahan juga pasti
muncul akibat kenginginan manusia yang tidak ada batasnya dan selalu
berkembang. Globalisasi ini tidak dapat dihindari sebagai akibat semakin
membaiknya jaringan transportasi dan komunikasi di dunia. Gerak manusia dan
barang antar daerah menjadi cepat, mudah, dan relatif murah.
Para ahli
sosial juga telah memperkirakan bahwa pada akhir abad xx, di dunia terjadi
kecenderungan-kecenderungan perubahan yang maha besar. Mereka menyebutnya
“Megatrends 2000”.
Megatrend
tidak datang dan pergi begitu saja. Perubahan sosial, ekonomi, politik, dan
teknologi yang besar ini terbentuk secara lambat laun dan akan terjadi. Mereka
mempengaruhi kita untuk beberapa waktu antara tujuh dan sepuluh tahun, atau
lebih lama lagi. Mereka memiliki jangkauan dan rasa dari nilai perubahan suatu
dasawarsa.
Pada 1982,
didalam buku megatrends, Naisbitt dan Aburdene mendeskripsikan trend-trend yang
membentuk tahun 1980-an. Perubahan-perubahan tersebut sebagai berikut:
- Masyarakat Industri menjadi Masyarakat Informasi.
- Teknologi Paksa menjadi High Tech/High Touch.
- Ekonomi Nasional menjadi Ekonomi Dunia (Globalisasi ekonomi).
- Jangka Pendek menjadi Jangka Panjang.
- Sentralisasi menjadi Desentralisasi.
- Bantuan Institusional menjadi Bantuan Diri.
- Demokrasi Representatif menjadi Demokrasi Partisipatif.
- Hierarki menjadi Jaringan.
- Utara menjadi Selatan.
- Salah Satu menjadi pilihan Berganda.
Respon
bangsa Indonesia terhadap globalisasi adalah sebagai peluang dan tantangan.
Peluang berarti setiap Individu mempunyai kesempatan yang sama untuk
memanfaatkan situasi dan kondisi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
baik, sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk
berkompetisi dan menunjukan kemampuannya. Untuk itu saya mengangkap dari hal
ini bahwa pendidikan itu sangat penting untuk Masyarakat, karena pendidikan
merupakan sember dari segalanya.