Sambung Nyawa (Gynura procumbens)
Gambar 1. Tanaman Gynura
procumbens
1.DeskripsiTanaman (sambung nyawa)Gynura procumbens berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak
2. Klasifikasi tanaman
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales (Campanulatae)
Suku : Asteraceae (Compositae)
Marga : Gynura
Jenis : Gynura procumbens (Lour.) Merr.
(Backer and Van den Brink Jr, 1965)
3.Kandungan Kimia
Daun Sambung Nyawa mengandung flavonoid (7, 3, 4 trihidoksi flavon), glokosida, kuersetin, asam fenoleat (terdiri dari asam kafeat, asam P-kumarat, asam P-hidroksi benzoat, asam vanilat), triterpenoid, saponi, steroid, dan minyak atsiri.
4.Manfaat Tanaman
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan
penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Tekanan darah tinggi.
Daun segar 4 -lembar (anak-anak 4, dewasa 7 lembar)
dicuci lalu dimakan mentah (atau di juice dan diminum, atau dikukus sebentar
dan dimakan, atau ditumis sebentar dan dimakan). Sehari sekali.
(Saran 1x1 kapsul per hari) Dalimartha (1999).
2. Radang pita tenggorok, sinusitis.
Daun segar 4 -lembar (anak-anak 4, dewasa 7
lembar) dicuci lalu dimakan mentah (atau di juice dan diminum). Sehari sekali.
3. Tumor.
Daun 3 lembar mentah dan segar dicuci bersih
dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur setiap kali
makan nasi (atau dijuice dan diminum). Pantangan : ikan asin, cabai,
tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol, dan
tape, limun dan vitzin. (Saran 1x1 kapsul per hari).
4. Kolesterol tinggi.
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur (atau dijuicedan
diminum). Setiap kali makan. Pantangan : makanan yang
berlemak. (Saran 1x1 kapsul per hari)
5.
Kena bisa ulat dan semut hitam.
Daun
segar 1lembar digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut
mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2x setelah berselang 2jam.